Jumat, 02 Desember 2011

MENGUKUR TEKANAN DARAH YANG BENAR

Bagaimana Pengukuran Tekanan Darah yang Akurat?

Pengukuran tekanan darah dengan teknik yang tepat merupakan kunci penting untuk mendiagnosa hipertensi. Banyak faktor yang mempengaruhi dalam pembacaan tekanan darah dan teknik pengukuran yang terstandardisasi harus dilakukan.
Pengukuran tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer (tensimeter) merkuri (air raksa) memberikan hasil yang lebih akurat dalam pembacaan tekanan darah. Jika digunakan alat ukur digital, alat ini harus dicek ulang dan divalidasi setiap 6 bulan sekali untuk mempertahankan akurasinya.
Pengukuran dilakukan pada kedua lengan, hal ini penting untuk mengetahui ada tidaknya penyakit penyumbatan pembuluh darah. Perbedaan sekitar 5 mmHg pada kedua lengan masih dapat diterima. Yang diambil adalah pembacaan ukuran tekanan darah yang paling tinggi antara kedua lengan.
Pada pasien hipotensi ortostatik (umumnya ditemukan pada pasien usia tua dan yang mengalami diabetes), pengukuran tekanan darah dilakukan dengan duduk dan berdiri. Ulangi pengukuran dengan jeda 2 menit.

Canadian Hypertension Society merekomendasikan penatalaksanaan mengenai cara pengukuran tekanan darah yang akurat. Pasien sebaiknya :
  1. Tidak mengkonsumsi kafein dalam beberapa jam. Idealnya, pasien tidak mengkonsumsi kafein atau merokok setidaknya 2 jam sebelum pengukuran, karena konsumsi kafein dan merokok dapat meningkatkan tekanan darah dalam jangka pendek.
  2. Tidak merokok dalam 15 – 30 menit sebelum pengukuran.
  3. Tidak menggunakan zat yang mengandung stimulan adrenergik seperti yang terdapat pada decongestan atau tetes mata.
  4. Kandung kemih kosong (kencing dahulu sebelum pengukuran).
  5. Berusaha tenang (rileks) pada suhu lingkungan yang hangat.
  6. Tidak menggunakan pakaian yang ketat pada lengan.
  7. Duduk tenang bersandar selama 5 menit dengan tangan sejajar dengan jantung. Kaki menyentuh lantai dan tidak disilangkan.
  8. Untuk pasien berusia di atas 65 tahun yang mengkonsumsi obat antihipertensi atau antidiabetik, pengukuran dilakukan setelah pasien berdiri selama 1-5 menit.




Langkah-langkah pengukuran tekanan darah :

  • Saat diperiksa, pasien duduk dengan santai, sebaiknya pengukuran dilakukan beberapa menit setelah mulai duduk dan dalam ruangan yang tenang.
  • Lengan yang diukur harus dalam keadaan bebas (tidak tertutup pakaian yang ketat di bagian lengan), sehingga manset dapat terlilit dengan baik.
  • Memilih manset yang baik, yaitu manset yang dapat melilit 40% lengan atas bagian tengah. Pemakaian manset berukuran standar pada lengan yang berukuran besar dapat mempengaruhi pembacaan tekanan darah. Sehingga sebaiknya jangan memaksakan manset pada lengan yang berukuran besar.
  • Lilitkan manset pada tengah lengan ke atas dengan bola manset berada di tengah arteri brachialis, dan batas bawah manset dengan siku kurang lebih 1 inci (sekitar 2,5 cm) di atas lipat siku.
 

  • Pastikan manset sejajar dengan posisi jantung.
  • Pompa tensimeter sampai manset mengembang dan catat tekanan saat bunyi denyut nadi terdengar jelas. Pompa kembali sampai kurang lebih 30 mmHg diatas tekanan ini.
  • Lepaskan pompa perlahan sekitar 2-3 mmHg, dan catat tekanan saat bunyi nadi kembali terdengar.
  • Lepaskan pompa dan tunggu sekitar 30 detik kemudian memompa kembali sampai denyut terdengar lagi.
  • Catat hasil tekanan darah sistolik dan diastolik. Untuk pembacaan sistolik, catat di mana denyut terdengar sebanyak 2 kali secara berurutan untuk pertama kali setelah pompa dilepaskan. Untuk pembacaan diastolik, catat saat denyut menghilang (tidak terdengar lagi).
  • Tunggu 30 detik untuk mengulangi prosedur ini pada lengan yang sama.
  • Rata-rata pembacaan adalah jika dua pembacaan pertama berbeda sekitar 10 mmHg untuk sistolik atau 6 mmHg untuk diastolik, atau jika perbedaan terlalu besar, maka pasien diistirahatkan terlebih dulu kurang lebih 5 menit, kemudian pengukuran diulangi. Dalam keadaan normal, hasil pengukuran pertama tidak melebihi hasil pengukuran pertama.
Kesalahan umum saat pengukuran tekanan darah yang dapat berpengaruh pada diagnosa dan pengelolaan kasus hipertensi antara lain:
-          Manset dililitkan di atas pakaian
-          Ukuran manset tidak tepat
-          Manset telah usang atau robek
-          Sphygmomanometer tidak akurat
-          Lengan tidak sejajar jantung
-          Tidak mengukur tekanan pada kedua lengan
-          Pasien tidak beristirahat sebelum pengukuran
-          Pasien berbicara selama pengukuran
-          Melepaskan pompa terlalu cepat (>-3 mmHg)
-          Memompa kembali untuk pengukuran ulang sebelum skala pompa sepenuhnya turun
-          Pengukuran baru dilakukan satu kali dan pasien langsung dinyatakan hipertensi

Disarikan dari:
An Update on Hypertension. Pharmawise 2006; 10 (3): 2.
Measuring blood pressure. Heart Foundation Guide to management of hypertension 2008: 5-7.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar